Rabu, 10 November 2010

salahku..

Inilah rasa yang tak pernah mati...
Rasa yang setiap sudut y mengharap asa...
Inilah rindu yang tak pernah usai...
Yang merasakan getir y malam...
Ketika mentari pagi menjadi tak berguna...
Ketika pekerjaan hanya berharap pada bulatan mukjizat bulan...
Seperti hal y ilalang yang mengikuti angan...
Menggubah...
Menggugah...
Selepas merespon hasrat yang tertunda...
Melega...
Mencubit prosa dalam kesangsian...
Kata yang tak pernah melihat raut muka sang kekasih...
Ranting yang goyah mengisyaatkan tuk meraih mata yang sempurna akan cinta...
Inilah rasa yang tak pernah mati...


Bersabar pada kegetiran yang manusiawi...
Merengkuh isi dunia dalam genggaman...
Dalam usia rentan dan bayanganmenerpa sebagian gubuk...
Mata dan hati mengikhlaskan ombak tuk menerjang buih...
Seperti hati...
Membayang dalam tambang...
Mengukir dalam fikir...
Intuisi bernyanyi dalam dinding ego...
Resah melebur malam...
Hingga tak sadar telah mencinta...
Kesenduan mematahkan waktu...
Beranjak tuk dipuja...
Merengek meminta hujan gelimang maya...
Yang terlintas hanya memori tentang dia yang sempat terlupa alam...

Izinkan aku bermain dengan lelap...
Izinkan aku berharap pada kalap...
Izinkan aku bersuara tangis...

0 komentar:

Posting Komentar